Rabu, 01 Juni 2011

Pendidikan yang terbengkalai

Oleh : S Paridah fitri (Rayon Tarbiyyah dan Keguruan)

“Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan” UUD pasal 33.
Dewasa ini, jika kita ihat disekitar kita begitu banyak anak-anak yang notabene adalah para penerus kejayaan bangsa ini tidak mendapatkan yang namanya pendidikan formal. Seakan-akan UUD yang penulis cantumkan diatas hanya sebagai wacana saja di negara ini.

Meski, dalam mengartikan pendidikan kita jangan terpaku hanya dalam ruang lingkup pendidikan yang sifatnya berada balam ruang yang formal saja. Tetapi ada pendidikan yang bersifat non formal, dan itu merupakan inti yang sebenarnya muatan pendidikan yang diterima setiap manusia yang menjadi modal hidup bagi kita.

Ironisnya, banyak yang bercimpung didunia pendidikan yang tak mendidik dan tidak berahlak. Karena mereka menyalahgunakan esensi pendidikan dengan tidak mengaplikasikannya kedalam kehidupan mereka. Dan berujung kepada kepentingan mereka pribadi. Seharusnya pendidikan adalah media untuk memanusiakan manusia itu sendiri dan pendidikan proses untuk manjadikan manusia lebih mempunyai budi dan berahlak dalam menjalani kehidupannya.

Dengan adanya pendidikan, maka perkembangan pola pikir manusia pun akan berkembang dengan pesat dan akan menjadikan suatu perbedaan dengan pemikiran klasik ala pemikiran Orang jahiliyyah. Imam Al-Ghazali pernah berkata dalam bukunya yang berjudul “sistem Pendidikan”; aku arungi ombak laut yang dalam ini dan aku hadapi keganasanya sebagaimana layaknya seorang pemberani bukan seperti seorang penakut atau orang buta. Jadi, dengan berkembangnya pola pikir yang ada, masia akan lebih survive dalam menjalani ganasnya kehidupan.

Dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari yang namanya sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan untuk mengembangkan menusia indonesia yang seutuhnya, dengan berlandaskan akhlak yang baik dan berbudi luhur meskpun masih jauh dari ekspektasi kita karena mungkin, yang di perlukan indonesia saat ini adalah bagaimana mengetahui makna dari pendidikan itu sendiri secara hakiki.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More